This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, August 17, 2012

Hubungan Persebaya IPL Dan Konsorsium Di Ujung Tanduk!


Baru dua tahun berjalan, kerjasama Persebaya dengan konsorsium tak berjalan mulus. PT Pengelola Persebaya sebagai kepanjangan tangan dari konsorsium, dianggap tak mampu memaksimalkan potensi Persebaya sebagai klub besar.


Dari segi bisnis selama dua musim dikelola konsorsium, Persebaya ternyata tak mampu menggaet sponsor-sponsor besar. Jersey Bajul Ijo hanya terisi logo klub dan merek jersey itu sendiri.


A-Board yang terpampang di pinggir lapangan stadion Gelora Bung Tomo juga didominasi logo dari pemegang hak siar Indonesian Premier League (IPL) dari pada sponsor Persebaya sendiri.


Tak hanya bisnis, Persebaya ternyata masih membutuhkan Gede Widiade untuk mengelola tim. Melalui uang talangan Gede lah, selama hampir separuh musim sisa IPL Bajul Ijo dapat eksis.


Ditambah lagi kasus transfer Titus Bonai ke klub Thai Premier League, BEC Tero Sasana yang mencatut nama Persebaya dengan dugaan pemalsuan tanda tangan dan penggunaan kop dan logo tim tanpa izin.


Mantan CEO Bajul Ijo, Llano Mahardika diduga terlibat dalam kasus ini. Llano sendiri sudah mendapat hukuman tiga bulan oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).


Berbagai alasan itulah yang membuat Persebaya melalui PT Persebaya Indonesia (PI) dikabarkan kurang puas dengan kerja sama itu. Sebab apa yang selama ini dijanjikan ternyata tak terealisasi.


Indikasi pemutusan hubungan itu muncul ketika PT PI kembali menggandeng Gede dan manajer Saleh Hanifah.


“Dengan penataan yang baik, InsyaAllah hal-hal seperti keterlambatan gaji dan lain-lain tidak akan terulang. Makanya kami ingin menempatkan Pak Gede dan Pak Saleh di tempat semula” ucap Direktur Utama PT PI, Cholid Goromah seperti yang dilansir Beritajatim.


Bahkan Cholid menyebut, sudah ada beberapa sponsor besar yang tertarik untuk menjadi bagian dari tim kebanggan Bonek ini. Sayang Cholid menolak menyebut sponsor yang tengah mendekati timnya itu.


“Kami tidak mau buru-buru menerima tawaran itu. Sebab, kami ingin musim depan benar-benar tertata rapi dan tidak ada lagi masalah non teknis seperti keterlambatan gaji dan lain-lain” sambung Ketua Pengcab PSSI Surabaya itu.


Bukan tidak mungkin, dengan tatanan manajemen baru serta dukungan dana dari sponsor Persebaya memilih berdiri di kakinya sendiri musim depan.






Friday, August 10, 2012

Persib Ternyata Masih Rugi Miliaran Rupiah Setiap Tahunnya!


PT Persib Bandung Bermartabat, melalui Umuh Muchtar menjelaskan bahwa selama ini manajemen sebenarnya masih mengalami kerugian dalam pelaksanaannya.


Kemungkinan manajemen baru bisa mendapatakan keuntungan, jika waktu telah beranjak 10 tahun ke depan.


“Perlu diketahui, selama ini Persib masih rugi. Tahun pertama kita rugi Rp18 miliar. Tahun kedua rugi Rp15,5 miliar, dan musim lalu kerugian mencapai Rp13 miliar. Jadi jangan dianggap Persib ini sudah menguntungkan, 10 tahun kemudian mungkin kita akan untung” ungkap Umuh seperti yang dilansir Inilahjabar.


Pernyataan Umuh tersebut dilontarkan sebagai respon terhadap pembentukan PT Persib 1933 yang dilakukan 36 PS anggota Pengcab PSSI, untuk mereposisi saham dari lima wakilnya.


Namun Umuh sendiri tetap mendukung positif, atas apa yang telah dilakukan PT Persib 1933 tersebut.


Umuh mengaku tidak masalah dengan dibentuknya PT Persib 1933, karena tidak bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok melainkan sama-sama ingin memajukan Persib lebih baik lagi.


Terkait dengan reposisi saham, Umuh menyarankan agar hal tersebut sebaiknya dibicarakan terlebih dulu dengan jajaran internal PT PBB. Tidak kalah penting dengan direktur utama, Glen Sugita.


Menurutnya apabila memang PT Persib 1933 mempermasalahkan soal saham, Umuh mempersilakan selama hal itu memiliki kontribusi buat Persib.


“Saya tidak ada masalah dengan dibentuknya PT Persib 1933 dan merasa tenang-tenang saja. Yang penting mereka (PT Persib 1933) benar-benar mau bersama-sama memajukan Persib. Bukan mencari keuntungan pribadi” ujar Umuh.